Senin, 07 Januari 2019

Program Bakti Sosial LPM Kecamatan Sukawangi di Banten


Trauma Pasca Tsunami yang menerjang Pantai Tanjung Lesung pada Sabtu (22/12/2018) masih berdampak hingga kini. Masyarakat masih merasa takut akan datangnya bencana Susulan. Hal ini diungkapkan Ahmad Albar (45 tahun) warga Kampung Camara Desa Banyu Asih Kecamatan Cigelis Pandeglang Banten pada Minggu 6 Januari 2019 ketika para pengurus LPM Kecamatan Sukawangi melaksanakan bakti sosial ke lokasi bencana.



“Baru tiga hari ini, kami beraktivitas seperti biasa. Sejak terjadinya bencana,semua orang  mengungsi ke sanak saudara masing-masing yang rumahnya jauh dari pantai.” katanya saat ditanya oleh Yahya Suhara Tim Media Lembaga Pemebrdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Sukawangi.

Ahmad mengungkapkan “Meski tak ada korban jiwa, tapi kami takut, suaranya seperti kedatangan kereta, tak menduga ada tsunami, karena cuaca saat itu cerah,” katanya.

Dia menambahkan “menurut tetangga yang sedang mencari ikan di pantai, ombaknya saat di laut kelihatan kecil, tapi pas sampai di pinggir menjadi besar, menghempas dirinya, beruntung Dia tidak membentur pohon atau batu sehingga tidak ada luka seirus.” Seraya mengeritkan dahi

Hal serupa diungkap Bpk Zaenal Kepala Desa Sukaramai Kecamatan Carita Pandeglang Banten. “Tidur kami tidak tenang, kondisi masyarakat belum stabil, mudah terbawa issu akan datangnya tsunami, bila ada berita tsunami lagi, mereka langsung panik.” Katanya saat ditanya sambil mendistribusi donasi  yang diserahkan Tim Relawan LPM Sukawangi di Posko Bantuan Logistik. 

Dia menambahkan “Saat kejadian, wilayah sini ada 37 rumah yang rusak, 8 orang meninggal karena terkepung air, satu diantaranya anak kecil, kebutuhan mendesak sekarang Beras dan Sembako.” pungkasnya



Sementara menurut ketua rombongan Relawan LPM Kecamatan Sukawangi Nisan “kehidupan masyarakat yang terdampak Tsunami di Banten masih sangat memprihatinkan, saat ini mereka hidup mengandalkan sumbangan dari orang lain. Mereka belum bisa melaut untuk mencari ikan, karena sebagian besar adalah nelayan. Yang dilakukan adalah memperbaiki perahu dan mengais puing-puning berharap ada barang berharga bisa untuk dijual. “ ungkapnya. 


Dia melanjutkan “Kami mendistribusikan sumbangan tidak satu titik, kami menyerahkan sumbangan langsung kepada korban, menyisir setiap rumah yang rusak di wilayah terdampak banjir, mencari mereka yang belum tersentuh dengan relawan lain.” Ujar pria yang akrab dengan panggilan Ghopay itu.(#YAS) 

Bagikan

Jangan lewatkan

Program Bakti Sosial LPM Kecamatan Sukawangi di Banten
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.